BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada pasar monopoli menggambarkan dua
kondisi pasar yang ekstrim. Pasar persaingan sempurna dicirikan olej banyak
perusahaan yang berpartisipasi di pasar, tidak ada halangan yang serius untuk
memasuki pasar dan komoditas yang homogen. Pasar monopoli dicirikan oleh
pengusaha tungal dengan tidak adanya komoditas pengganti yang mirip. Selain
ketiga pasar tersebut ada jenis pasar yang lainya diatntaranya pasar
monopolistik dan oligopoli.
Pasar
persaingan monopolistik lebih mendekati struktur pasar persaingan sempurna,
tetapi perusahaan- perusahaan yang
berkiprah di pasar tersebut menghasilkan komoditas yang berbeda karakteritik.
B. Rumusan Masalah
1.
Pengertian pasar persainga
monopolistik ?
2.
Karakteristik pasar
persaingan monopolistik ?
3. Keseimbangan pasar persaingan monopolistik dalam jangka pendek
dan panjang ?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar
Monopolistik
adalah salah satu bentuk pasar
di mana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan
pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.
Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dan lain- lain. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk
membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda
memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan
lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar
produsen dari pasar
monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang
dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak
akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau
produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk
sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki
ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya
adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang
stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia
masing-masing.
Pada pasar persaingan monopolistik,
harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan
perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka
mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh
terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam
pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra
perusahaannya.
2.
Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik
Ada beberapa karakteristik pasar persaingan monopolistik
diantaranya yaitu :
1.
Produk yang
terdiferensiasi (Differentiated Produck)
Yang dimaksud dengan Produk yang terdiferensiasi adalah produk
yang dapat dibedakan oleh konsumen dengan melihat siapa produsennya. Dalam
pasar persaingan monopolistik yang menjadi pertimbangan adalah siapa
produsennya. Barang- barang tersebut dapat diperbedakan oleh kualitas
barangnya, model, bentuk, warna, bahkan oleh kemasan, merek dan pelayanannya.
2.
Jumlah produsen banyak
dalam industri (large number of firms)
Jumlah perusahaan (produsen) dalam pasar persaingan
monopolistikbanyak. Banyaknya perusahaan menyebabkan keputusan perusahaan
tentang harga dan output tidak perlu harus menghitungkan reaksi perusahaan lain
dalam industri (indendence decision of price and output), karena setiap
perusahaan menghadapi kurva permintaan masing-masing.
3.
Bebas masuk dan keluar
(free entry and exit)
Laba super normal yang dinikmati perusahaan (exsisting firm)
mengundang pengusahan pendatang untuk memasuki industri. Jika mereka mampu
bertahan, dalam jangka panjang dapat mengalahkan perusahaan yang lain. Tetapi
jika kalah mereka harus keluar, agar kerugian tidak menjadi lebih besar. Sama
halnya dalam pasar persaingan sempurna,dalam pasar persaingan monopolistik
proses masuk- keluar akan terhenti bila semua perusahaan hanya meperoleh laba
normal.
3.
Keseimbangan Pasar Monopoli Dalam Jangka Pendek dan Jangka
Panjang
-
Keseimbangan jangka pendek
Perusahaan mencapai
keseimbangan dalam jangka pendek dan panjang. Dalam jangka pendek perusahaan
dapat menikmati laba super normal. Sedangkan jangka panjang perusahaan hanya menikmati
laba normal.
Keseimbangan
jangka pendek perusahaan tercapai bila MR =MC. Karena memiliki daya monopoli
walaupun terbatas, kondisi keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar
persaingan monopolistik sama dengan perusahaan yang bergerak dalam pasar
monopoli.
Rp
P B MC AC
A
C
E D
MR
0
kuantitas
Menunjukkan perusahaan
mencapai laba maksimum pada saat MR=MC di titik E. Sama halnya dengan
perusahaan monopolis, harga jual lebih besar dari biaya marginal
(P>MC). Tetapi kemampuan eksploitasi
laba relatif terbatas, karena kurva permintaan yang dihadapi sangat landai.
Laba supernormal yang dinikmati perusahaan sebesar luas segi empat APBC dimana
harga P dan jumlah output yang diproduksi
.
- Keseimbangan dalam Jangka panjang
Ada dua penyebab mengapa pasar
persaingan monopolistik tidak dapat lebih efesien dibanding pasar persaingan
sempurna :
a) Harga jual masih lebih besar dari biaya marginal (P ˃MC)
Karena memiliki daya
monopoli, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik mampu membebankan
harga jual yang lebih tinggi dari biaya marginal (P>MC). Namaun demikian
karena kurva permintaan yang dihadapi sangat elastis, maka selisih harga dan
biaya maeginal tidak sebesar perusahaan monopolis.
b)
Kapasitas berlebih (excess
capacity)
Karena bebasnya perusahaan
untuk keluar dan masuk, dalam jangka panjang perusahaan yang beroperasi dalam
pasar persaingan monopolistik hanya menikmati laba normal.
Pada saat berada dalam
kondisi keseimbangan jangka panjang di titik A, perusahaan sebenarnya tidak
berproduksi pada tingkat yang paling efesien, sebab titik A bukan titik
terendah pada kuva biaya rata- rata (AC). Jika perusahaan ingin memproduksi
pada AC yang paling rendah, output harus ditambah sampai sejumlah Qb. Tetapi
jik output melebihi Qa (output keseimbangan), penambahaan output hanya
menurunkan laba/ bahkan merugi, karena penerimaan marjinal lebih kecil dari biaya
marginal (MR<MC). Dapat disimpulkan, dalam jangka panjang perusahaan yang
bergerak dalam pasar persaingan monopolistik akan mengalami kelebihan kapasitas
produksi (excess capacity).
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
pasar monopolistik merupakan salah satu bentuk pasar
di mana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Dalam pasar monopolistik ini, harga bukanlah faktor yang bisa
mendongkrak penjualan melainkan bagai mana perusahaan mampu memciptakan suatu
produk yang memiliki citra yang baik sehingga masyarakat mau membilinya
walaupun dengan harga yang mahal. Pasar monopolistrik ada beberapa
karakteristik diantaranya:
-
Produk yang
terdiferensiasi (Differentiated Produck)
-
Jumlah produsen banyak
dalam industri (large number of firms)
-
Bebas masuk dan keluar
(free entry and exit)
DAFTAR PUSTAKA
Soeharno.2006.Teori Mikroekonomi.Yogyakarta:ANDI.
Rahardja,pratama
dan Mandala Mandurung.2006.Teori Ekonomi
Mikro. Jakarta:FEUI
Sugatro,Tedy. H.,Brastoro,Racmat .S., dan Said.
K.,2005.Ekonomi Mikro. Jakarta:PT
Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar