Senin, 09 Maret 2015

pasar Monopolistik


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Pada pasar monopoli menggambarkan dua kondisi pasar yang ekstrim. Pasar persaingan sempurna dicirikan olej banyak perusahaan yang berpartisipasi di pasar, tidak ada halangan yang serius untuk memasuki pasar dan komoditas yang homogen. Pasar monopoli dicirikan oleh pengusaha tungal dengan tidak adanya komoditas pengganti yang mirip. Selain ketiga pasar tersebut ada jenis pasar yang lainya diatntaranya pasar monopolistik dan oligopoli.
            Pasar persaingan monopolistik lebih mendekati struktur pasar persaingan sempurna, tetapi perusahaan- perusahaan  yang berkiprah di pasar tersebut menghasilkan komoditas yang berbeda karakteritik.



B.  Rumusan Masalah
1.      Pengertian pasar persainga monopolistik ?
2.      Karakteristik pasar persaingan monopolistik ?
3.      Keseimbangan pasar persaingan monopolistik dalam jangka pendek dan panjang ?











BAB II
PEMBAHASAN


1.    Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dan lain- lain. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.

2.    Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik
Ada beberapa karakteristik pasar persaingan monopolistik diantaranya yaitu :
1.        Produk yang terdiferensiasi (Differentiated Produck)
Yang dimaksud dengan Produk yang terdiferensiasi adalah produk yang dapat dibedakan oleh konsumen dengan melihat siapa produsennya. Dalam pasar persaingan monopolistik yang menjadi pertimbangan adalah siapa produsennya. Barang- barang tersebut dapat diperbedakan oleh kualitas barangnya, model, bentuk, warna, bahkan oleh kemasan, merek dan pelayanannya.

2.        Jumlah produsen banyak dalam industri (large number of firms)
Jumlah perusahaan (produsen) dalam pasar persaingan monopolistikbanyak. Banyaknya perusahaan menyebabkan keputusan perusahaan tentang harga dan output tidak perlu harus menghitungkan reaksi perusahaan lain dalam industri (indendence decision of price and output), karena setiap perusahaan menghadapi kurva permintaan masing-masing.
3.        Bebas masuk dan keluar (free entry and exit)
Laba super normal yang dinikmati perusahaan (exsisting firm) mengundang pengusahan pendatang untuk memasuki industri. Jika mereka mampu bertahan, dalam jangka panjang dapat mengalahkan perusahaan yang lain. Tetapi jika kalah mereka harus keluar, agar kerugian tidak menjadi lebih besar. Sama halnya dalam pasar persaingan sempurna,dalam pasar persaingan monopolistik proses masuk- keluar akan terhenti bila semua perusahaan hanya meperoleh laba normal.

3.    Keseimbangan Pasar Monopoli Dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang
-            Keseimbangan jangka pendek
Perusahaan mencapai keseimbangan dalam jangka pendek dan panjang. Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba super normal. Sedangkan jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal.
Keseimbangan jangka pendek perusahaan tercapai bila MR =MC. Karena memiliki daya monopoli walaupun terbatas, kondisi keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik sama dengan perusahaan yang bergerak dalam pasar monopoli.
         Rp                                             
            P                          B          MC             AC
            A                          C
                                         E                                 D
                                                             MR
            0                                      kuantitas
Menunjukkan perusahaan mencapai laba maksimum pada saat MR=MC di titik E. Sama halnya dengan perusahaan monopolis, harga jual lebih besar dari biaya marginal (P>MC).  Tetapi kemampuan eksploitasi laba relatif terbatas, karena kurva permintaan yang dihadapi sangat landai. Laba supernormal yang dinikmati perusahaan sebesar luas segi empat APBC dimana harga P dan jumlah output yang diproduksi .
-       Keseimbangan dalam Jangka panjang
Ada dua penyebab mengapa pasar persaingan monopolistik tidak dapat lebih efesien dibanding pasar persaingan sempurna :
a)    Harga jual masih lebih besar dari biaya marginal (P ˃MC)
Karena memiliki daya monopoli, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik mampu membebankan harga jual yang lebih tinggi dari biaya marginal (P>MC). Namaun demikian karena kurva permintaan yang dihadapi sangat elastis, maka selisih harga dan biaya maeginal tidak sebesar perusahaan monopolis.

b)        Kapasitas berlebih (excess capacity)
Karena bebasnya perusahaan untuk keluar dan masuk, dalam jangka panjang perusahaan yang beroperasi dalam pasar persaingan monopolistik hanya menikmati laba normal.
           

Pada saat berada dalam kondisi keseimbangan jangka panjang di titik A, perusahaan sebenarnya tidak berproduksi pada tingkat yang paling efesien, sebab titik A bukan titik terendah pada kuva biaya rata- rata (AC). Jika perusahaan ingin memproduksi pada AC yang paling rendah, output harus ditambah sampai sejumlah Qb. Tetapi jik output melebihi Qa (output keseimbangan), penambahaan output hanya menurunkan laba/ bahkan merugi, karena penerimaan marjinal lebih kecil dari biaya marginal (MR<MC). Dapat disimpulkan, dalam jangka panjang perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik akan mengalami kelebihan kapasitas produksi (excess capacity).

















BAB II
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pasar monopolistik merupakan salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Dalam pasar monopolistik ini, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan melainkan bagai mana perusahaan mampu memciptakan suatu produk yang memiliki citra yang baik sehingga masyarakat mau membilinya walaupun dengan harga yang mahal. Pasar monopolistrik ada beberapa karakteristik diantaranya:
-          Produk yang terdiferensiasi (Differentiated Produck)
-          Jumlah produsen banyak dalam industri (large number of firms)
-          Bebas masuk dan keluar (free entry and exit)














DAFTAR PUSTAKA
Soeharno.2006.Teori Mikroekonomi.Yogyakarta:ANDI.
Rahardja,pratama dan Mandala Mandurung.2006.Teori Ekonomi Mikro. Jakarta:FEUI
Sugatro,Tedy. H.,Brastoro,Racmat .S., dan Said. K.,2005.Ekonomi Mikro. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar